Posts

Showing posts from April, 2015

Tambak Intensif Siap Jadi Solusi Sumber Devisa Negara

Image
Tak bisa disangkal negara yang kita namakan Indonesia ini sangat gemar melakukan impor, akibatnya daya mata uang kita (Rupiah) jika harus Head to Head dengan mata uang lainnya selalu loyo, lihat saja jika dibandingkan dengan US Dollar sudah menyentuh level Rp.13.000/Dollar, ini bahkan sudah menempatkan Indonesia sebagai pemilik mata uang sampah. Jika gaya hidup kita masih konsumeristik jangan harap Rupiah berjaya,jangan harap harga barang-barang akan turun. Hal yang bisa dilakukan adalah meningkatkan produktifitas negara secara komprehensif dengan mengintensifkan potensi komparatif dan kompetitif kita. Sudah banyak Grand Strategy yang dikeluarkan pemerintah, salah satu yang terkenal dalam era pak Harto adalah REPELITA. Didalam strategi pembangunan ini dimulai dari menjadi negara agraris sampai menuju era tinggal landas menjadi negara INDUSTRI. Tapi sayang kita gagal tinggal landas,saat ini kita masih diposisi Run Way dan gagal terbang tinggi sebagai negara Industri,bahkan terkesan sem...

"Hari Nelayan" dan Transformasi Nilai

Image
Tepat tanggal 6 april setiap tahunnya oleh beberapa kalangan nelayan dan stakeholders lainnya diperingati sebagai hari nelayan nasional. Awal mula perayaan ini sebenarnya dimulai dari adanya tradisi penyerahan sesajen di wilayah pantai pelabuhan ratu,ritual tersebut ditujukan kepada empunya laut "Nyi Roro Kidul". Meski kebiasaan ini awalnya dimulai dari satu wilayah saja namun seiring dengan rutinnya pelaksanaan dan banyaknya publikasi media memicu dijadikannya hari tersebut sebagai hari nelayan nasional. Jika beranjak dari sejarah perayaan hari nelayan tersebut sangat tidak sesuai dengan kondisi kekinian, jika ini dilanjutkan justru akan memicu dekadensi moral dan akhlak, dan sama sekali tidak berdampak positif terhadap perbaikan ekonomi nelayan. Perspektif perayaan ini sudah harus ditransformasi, dari ritual yang bersifat mistik menuju ke ritual yang bersifat ilmiah. Ritual pemberian sesajen kelaut ini tidak perlu dihapus melainkan perlu di inovasi dari memberi sesaji ber...

Menuju Kebangkitan Produksi Udang di Kab. Bulukumba

Image
Udang utamanya jenis Panneus Monodon (udang windu) merupakan komoditas andalan budidaya perikanan. Komoditas ini merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa negara non migas. Dengan harga yg cukup fantastis sebagai konsekwensi logis dari sebuah barang export yang berkisar Rp.100.000/kg.Petambak mestinya tampil sebagai kasta profesi yang cukup tinggi. Bahkan bisa di posisikan sebagai profesi paling bergengsi di Indonesia. Bahkan katanya petambak udang hanya perlu menjual "kumis" udang jika ingin beli mobil, maklum saat itu kepala udang juga dinilai cukup lumayan oleh para pengusaha,karena kepala udang ini selain bisa diolah menjadi terasi juga ternyata mempunyai kandungan yang berupa chitin yang bisa dijadikan sebagai bahan pengawet alami. Bisa dibayangkan bagaimana sejahteranya petambak udang ini karena dengan "kumis" (kepala udang) saja bisa beli mobil,bagaimana kalau menjual dagingnya?. Tentu sudah bisa beli rumah ataupun berbagai aset bernilai tinggi lainny...