Tambak Intensif Siap Jadi Solusi Sumber Devisa Negara
Tak bisa disangkal negara yang kita namakan Indonesia ini sangat gemar melakukan impor, akibatnya daya mata uang kita (Rupiah) jika harus Head to Head dengan mata uang lainnya selalu loyo, lihat saja jika dibandingkan dengan US Dollar sudah menyentuh level Rp.13.000/Dollar, ini bahkan sudah menempatkan Indonesia sebagai pemilik mata uang sampah. Jika gaya hidup kita masih konsumeristik jangan harap Rupiah berjaya,jangan harap harga barang-barang akan turun. Hal yang bisa dilakukan adalah meningkatkan produktifitas negara secara komprehensif dengan mengintensifkan potensi komparatif dan kompetitif kita. Sudah banyak Grand Strategy yang dikeluarkan pemerintah, salah satu yang terkenal dalam era pak Harto adalah REPELITA. Didalam strategi pembangunan ini dimulai dari menjadi negara agraris sampai menuju era tinggal landas menjadi negara INDUSTRI. Tapi sayang kita gagal tinggal landas,saat ini kita masih diposisi Run Way dan gagal terbang tinggi sebagai negara Industri,bahkan terkesan sem...