Pemimpin Ideal Bulukumba
Momen PILKADA tiba-tiba memicu "DEMAM" baru bagi masyarakat daerah. Isu politik ini seakan mewabah ke semua segmentasi masyarakat, tak kenal profesi bahkan background pendidikan. Semuanya seakan dipandu oleh orkestra yang sedang mempersiapkan Mahakarya. Harapan masyarakat akan arah perbaikan yang segera membuncah ditambah iming-iming kesejahteraan dilantunkan bagai syair-syair yang melantun dengan rentetan nada teratur. Baitnya menjanjikan surga meski bisa dinilai fatamorgana. Buaiannya memabukkan bagai orang yang menemukan hakikatnya ditengah kegamangan mencari kenisbian hidup. Kedatangan pemimpin baru bahkan dinanti dengan kerinduan sebagaimana kerinduan ummat akan AL-Mahdi. Kepedihan dan ketidak adilan hidup yang dirasakan menuntun kita ke frustasi sehingga kita sudah mulai angkat tangan dan beranggapan bahwa harus ada orang luar yang akan segera memperbaiki keadaan meski ini sedikit mendegradasi kemampuan alami kita dalam memperbaiki keadaan yang bahkan secara transende...