Profil Lapangan Usaha Perikanan Bulukumba
Produk Domestik Bruto pada tingkat nasional serta Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) pada tingkat wilayah (kabupaten) menggambarkan kemampuan
suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun
PDB maupun PDRB digunakan 2 pendekatan, yaitu lapangan usaha dan pengeluaran.
Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan
ekonomi (lapangan usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDB maupun PDRB
dari sisi lapangan usaha merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah
bruto yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas
produksinya. Sedangkan dari sisi pengeluaran menjelaskan tentang penggunaan
dari nilai tambah tersebut.
PDB menurut lapangan usaha mengalami perubahan klasifikasi dari 9
lapangan usaha menjadi 17 lapangan usaha. PDB menurut lapangan usaha dirinci
menurut total nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi yang mencakup lapangan
usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian;
Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real
Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa
lainnya.
Tabel 1 : Produk Domestik
Regional Bruto atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha (Juta Rupiah).
Kategori
|
Uraian
|
2014
|
2015
|
2016
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
A
|
Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan
|
3.774.849,4
|
4.108.266,6
|
4.465.498,4
|
||
1.
Pertanian, Peternakan, Perburuan
|
2.958.661,7
|
3.107.270,1
|
3.276.341,3
|
|||
a. Tanaman
Pangan
|
1.481.816,4
|
1.465.944,8
|
1.571.788,5
|
|||
b. Tanaman
Hortikultura Semusim
|
51.120,3
|
51.106,1
|
52.600,5
|
|||
c.
Perkebunan Semusim
|
9.764,2
|
10.339,2
|
11.060,3
|
|||
d. Tanaman
Hortikultura Tahunan
|
129.757,8
|
151.007,2
|
166.863,5
|
|||
e.
Perkebunan Tahunan
|
975.552,4
|
1.087.557,6
|
1.096.856,6
|
|||
f.
Peternakan
|
227.180,5
|
255.673,1
|
286.510,7
|
|||
g. Jasa
Pertanian dan Perburuan
|
83.470,1
|
85.642,1
|
90.661,2
|
|||
2.
Kehutanan dan Penebangan Kayu
|
11.727,9
|
11.960,3
|
12.752,6
|
|||
3.
Perikanan
|
804.459,8
|
989.036,2
|
1.176.404,5
|
|||
B
|
Pertambangan
dan Penggalian
|
169.972,2
|
228.966,6
|
281.751,4
|
||
C
|
Industri
Pengolahan
|
567.585,9
|
660.957,1
|
737.704,7
|
||
D
|
Pengadaan
Listrik dan Gas
|
11.229,4
|
11.447,4
|
13.121,6
|
||
E
|
Pengadaan
Air, Pengelolaan Sampah
|
3.112,6
|
3.216,9
|
3.424,8
|
||
F
|
Konstruksi
|
693.701,0
|
842.467,1
|
1.026.713,8
|
||
G
|
Perdagangan
Besar dan Eceran, Reparasi
|
1.178.900,8
|
1.396.356,8
|
1.717.890,6
|
||
H
|
Transportasi
dan Pergudangan
|
177.583,8
|
219.672,5
|
247.324,8
|
||
I
|
Penyediaan
akomodasi dan makan
|
45.098,7
|
55.246,4
|
64.842,1
|
||
J
|
Informasi
dan komunikasi
|
257.456,7
|
272.879,5
|
306.296,6
|
||
K
|
Jasa
keuangan dan asuransi
|
267.333,1
|
309.605,7
|
367.228,4
|
||
L
|
Real Estate
|
310.528,1
|
380.111,1
|
448.122,2
|
||
M,N
|
Jasa
Perusahaan
|
2.310,1
|
2.772,3
|
3.149,5
|
||
O
|
Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan
|
546.462,4
|
647.475,3
|
667.552,3
|
||
P
|
Jasa
Pendidikan
|
230.874,5
|
264.716,0
|
311.484,0
|
||
Q
|
Jasa
kesehatan dan kegiatan sosial
|
87.285,5
|
104.228,0
|
122.958,6
|
||
R,S,T,U
|
Jasa
lainnya
|
49.764,5
|
59.675,8
|
70.643,4
|
||
PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO
|
8.374.048,7
|
9.568.061,1
|
10.855.707,2
|
Dari tabel PDRB berdasarkan lapangan
usaha diatas terlihat bahwa untuk sub sektor perikanan terjadi pertumbuhan,
dimana pada tahun 2014 nilai PDRB perikanan atas dasar harga berlaku sebesar Rp.
804.459.800.000 (Delapan Ratus Empat Milyar Empat Ratus Lima Puluh Sembilan
Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah), Tahun 2015 sebesar Rp.989.036.200.000
(Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Milyar Tiga Puluh Enam Juta Dua Ratus
Ribu Rupiah) dan pada Tahun 2016 meningkat lebih tajam sebesar Rp.
1.176.404.500.000 (Satu Triliun Satu Milyar Tujuh Puluh Enam Milyar Empat Ratus
Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
Jika melihat distribusi persentase
PDRB Sub Sektor Perikanan berkontriubusi sebesar 10,84 % pada tahun 2016.
Kontribusi ini merupakan terbesar ketiga setelah sektor perdagangan besar dan
eceran sebesar 15,82% dan sub sektor tanaman pangan sebesar 14,48 %. Hal ini
memperlihatkan bahwa sub sektor perikanan memiliki peranan penting dalam
perekonomian daerah.
Sementara itu, jika melihat laju
pertumbuhan ekonomi sub sektor perikanan sebesar 13,89 %. Besaran pertumbuhan
ekonomi ini menempati posisi kedua setelah sektor pertambangan dan penggalian
sebesar 14,89 %. Namun demikian pertumbuhan tersebut jauh melampaui pertumbuhan
ekonomi daerah secara keseluruhan yang hanya sebesar 6,9 % dan nasional hanya
sekitar 5%.
Melihat laju pertumbuhan sub sektor
perikanan yang begitu besar ini, merupakan indikator bahwa potensi sumber daya
perikanan di Kabupaten Bulukumba masih sangat tinggi dan memerlukan intervensi
lanjutan untuk menjaga momentum pertumbuhan dimaksud.
2. Profil
Ketenagakerjaan Lapangan Usaha Perikanan di Kabupaten Bulukumba
Dalam
menganalisis profil perkembangan perekonomian suatu wilayah, selain PDRB,
analisis perkembangan indikator ketenagakerjaan juga sangat penting untuk
dilakukan. Indikator ini akan mampu menunjukkan seberapa besar peranan
masing-masing lapangan usaha dalam menyediakan lapangan kerja di suatu wilayah.
Tabel ........ Data RTP Perikanan
T A H U N
|
PERIKANAN TANGKAP
|
PERIKANAN BUDIDAYA
|
||||
NELAYAN
|
BURUH
|
KOLAM
|
TAMBAK
|
LAUT
|
MINA
|
|
PENGUSAHA
|
NELAYAN
|
PADI
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
2013
|
1.143
|
5.645
|
660
|
1.296
|
3.037
|
62
|
2014
|
1.200
|
6.210
|
666
|
1.282
|
3.125
|
62
|
2015
|
1.922
|
5.766
|
666
|
1.301
|
3.155
|
62
|
2016
|
2.365
|
7.095
|
667
|
1.301
|
3.155
|
62
|
2017
|
2.625
|
10.497
|
667
|
1.301
|
3.155
|
62
|
Sumber
: Statistik Perikanan, 2017
Selain kontribusi PDRB yang besar
terhadap perekonomian daerah, sub sektor perikanan juga merupakan lapangan
usaha yang banyak menyerap tenaga kerja. Total tenaga kerja yang terlibat pada
sub sektor ini sekitar 18.307 pada tahun 2017 yang terdiri dari Usaha Perikanan
Tangkap 12.122 Orang, Budidaya Air Tawar 667 Orang, Budidaya Air Payau 1.301
Orang, Budidaya Air Laut 3.155 Orang dan Budidaya Mina Padi 62 Orang.
Written By:
Yusli Sandi,S.Kel,M.Si
Kasubag Program
Dinas Perikanan Bulukumba
Comments
Post a Comment