Aksi Heroik Bersih Pantai di Basokeng, Bonto Tiro: Penyuluh Perikanan Amiruddin Pimpin Upaya Pengurangan Sampah
Basokeng, 21 Juni 2024 - Pantai Basokeng di Kecamatan Bonto Tiro menjadi saksi aksi bersih pantai yang dipimpin oleh Penyuluh Perikanan, Bapak Amiruddin. Kegiatan ini diinisiasi oleh Amiruddin sebagai respons atas keprihatinannya terhadap semakin menumpuknya sampah di pantai tersebut. Dalam aksi ini, ia mengajak semua kelompok perikanan binaannya untuk turun tangan mengumpulkan sampah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan pesisir dan laut.
Keprihatinan terhadap Sampah Pesisir
Amiruddin mengungkapkan bahwa sampah yang menumpuk di Pantai Basokeng sebagian besar merupakan sampah kiriman yang sumbernya tidak jelas. Biasanya, sampah ini berlimpah saat gelombang tinggi di musim timur. "Jika dibiarkan, sampah ini tidak hanya merusak estetika pantai tetapi juga mengganggu ekosistem pesisir dan laut," ujarnya. Sampah yang menumpuk di pantai dapat menghambat pertumbuhan flora dan fauna pesisir, serta mengancam kesehatan ekosistem laut secara keseluruhan.
Dampak Sampah Plastik terhadap Ekosistem
Sampah plastik, yang sering ditemukan dalam jumlah besar di pantai, memiliki dampak yang sangat merusak terhadap ekosistem. Plastik yang terurai menjadi partikel-partikel kecil, atau mikroplastik, dapat dengan mudah tertelan oleh hewan laut seperti ikan, burung, dan mamalia laut. Mikroplastik ini tidak hanya beracun bagi satwa laut, tetapi juga dapat memasuki rantai makanan dan akhirnya dikonsumsi oleh manusia. Dampak kesehatan dari mikroplastik pada manusia masih dalam penelitian, tetapi kekhawatiran meningkat terkait potensi efek jangka panjangnya.
Sampah plastik juga dapat merusak habitat alami. Misalnya, plastik yang melayang di laut dapat membunuh terumbu karang yang merupakan rumah bagi banyak spesies laut. Selain itu, hewan laut sering kali terjebak dalam plastik, menyebabkan cedera atau kematian.
Risiko Mikroplastik
Mikroplastik adalah partikel plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang berasal dari degradasi plastik besar atau produk konsumen. Risiko utama dari mikroplastik adalah kemampuannya untuk menyerap bahan kimia beracun dari lingkungan sekitarnya. Ketika mikroplastik ini tertelan oleh hewan laut, toksin tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh mereka dan berpindah ke predator berikutnya dalam rantai makanan, termasuk manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan peradangan dan gangguan hormon pada hewan laut. Dampak jangka panjang pada manusia belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada kekhawatiran serius tentang potensi risiko kesehatan, termasuk gangguan endokrin dan dampak negatif lainnya pada kesehatan manusia.
Dukungan Pemerintah dan Keberlanjutan Kegiatan
Kegiatan bersih pantai ini tidak hanya dilakukan sekali saja, tetapi direncanakan akan dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Aksi ini dilakukan secara swadaya dengan dukungan dari pemerintah setempat, termasuk dusun dan rukun kampung (RK), serta penyuluh perikanan. "Dukungan dari semua pihak sangat penting untuk memastikan kegiatan ini berkelanjutan dan efektif dalam menjaga kebersihan pantai," tambah Amiruddin.
Aksi bersih pantai di Basokeng yang dipimpin oleh Bapak Amiruddin adalah langkah penting dalam upaya menjaga kebersihan dan kesehatan ekosistem pesisir. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi sampah yang mencemari pantai tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan partisipasi aktif dari kelompok perikanan dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah setempat, diharapkan Pantai Basokeng dapat menjadi lebih bersih dan sehat, serta terhindar dari ancaman sampah plastik dan mikroplastik yang merusak.
Melalui aksi-aksi seperti ini, kita semua diingatkan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, dan setiap langkah kecil yang kita ambil dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian alam dan kesejahteraan kita semua.
Comments
Post a Comment