Kelompok Perikanan di Kalumeme Berhasil Menjaga Bibit Unggul Rumput Laut
Budidaya rumput laut menjadi salah satu kegiatan ekonomi penting di Indonesia, khususnya di daerah pesisir. Salah satu inovasi terbaru dalam bidang ini adalah penggunaan bibit kultur jaringan (kuljar) untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas rumput laut. Bibit kuljar ini juga sudah lama digunakan oleh pembudidaya rumput laut di Bulukumba salah satunya adalah Klp Jaya Bersama di Kalumeme, dengan dukungan bibit awal dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBAP) Takalar. Menurut Pak Tajuddin, seorang penyuluh senior, bibit kuljar telah dibudidayakan sejak tahun 2021.
Konsep Dasar Bibit Kultur Jaringan Rumput Laut
Bibit kultur jaringan (kuljar) merupakan bibit yang dikembangkan melalui teknik kultur jaringan, yaitu proses perbanyakan tanaman secara in vitro di laboratorium. Teknik ini melibatkan pemisahan bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ, kemudian menumbuhkannya dalam media kultur yang steril. Dengan metode ini, bibit yang dihasilkan bebas dari penyakit dan memiliki kualitas genetik yang baik.
Keunggulan Bibit Kultur Jaringan
1. Kualitas yang Tinggi: Bibit yang dihasilkan melalui kultur jaringan memiliki kualitas genetik yang baik dan seragam. Ini memastikan tanaman yang tumbuh akan memiliki karakteristik yang diinginkan.
2. Bebas dari Penyakit: Proses kultur jaringan dilakukan dalam kondisi steril, sehingga bibit yang dihasilkan bebas dari kontaminasi penyakit, yang sering menjadi masalah pada budidaya konvensional.
3. Produktivitas Tinggi: Dengan kualitas bibit yang baik, produktivitas tanaman rumput laut meningkat. Bibit kuljar mampu menghasilkan rumput laut dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik dibandingkan bibit konvensional yang sudah tua.
Proses Pertumbuhan Rumput Laut dengan Bibit Kultur Jaringan
Lebih lanjut Pak Tajuddin menjelaskan bahwa proses budidaya rumput laut dengan bibit kuljar dimulai dari penanaman bibit yang didapat dari BBAP Takalar. Bibit ini kemudian dibudidayakan oleh kelompok tani di Kalumeme, di mana ada anggota yang menanam dengan jumlah bentangan yang bervariasi, mulai dari 200 hingga 800 bentangan. Setiap bentangan mampu menghasilkan sekitar 50 kg rumput laut basah.
Selama masa budidaya, rumput laut ini dirawat dengan baik untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Beberapa hasil budidaya dijual sebagai bibit, sementara sebagian lainnya dikeringkan untuk dijual. Dengan demikian, penggunaan bibit kuljar dapat meningkatkan produksi.
Peningkatan Kualitas dan Produksi
Penggunaan bibit kuljar terbukti meningkatkan kualitas dan produksi rumput laut. Bibit konvensional yang telah digunakan selama puluhan tahun cenderung mengalami penurunan produktivitas akibat degradasi genetik dan serangan penyakit. Dengan bibit kuljar, masalah ini dapat diatasi. Selain itu, bibit kuljar memberikan peluang bagi petani untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan stabil, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Inovasi penggunaan bibit kultur jaringan dalam budidaya rumput laut menunjukkan bahwa teknologi dapat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan industri rumput laut di Indonesia. Melalui pendekatan ini, diharapkan budidaya rumput laut dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal.
Comments
Post a Comment