Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Perikanan Terbesar di Bulukumba

Bulukumba, 14 Juni 2024 – Koperasi Pemasaran Mattoangin Samudera Hindia menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada hari Jumat, 14 Juni 2024, bertempat di Cafe Redmont Bulukumba. Acara ini dihadiri oleh anggota koperasi, pengurus, serta sejumlah pejabat dari dinas terkait.

Dalam sambutannya, Ketua Koperasi Pemasaran Mattoangin Samudera Niaga mengungkapkan pencapaian koperasi selama setahun terakhir. Beliau menjelaskan bahwa koperasi yang berfokus pada usaha perikanan tangkap dan pemasaran hasil perikanan ini telah memiliki satu kapal perikanan dan sedang membangun dua kapal tambahan. Selain itu, koperasi sedang menginisiasi pembangunan Stasiun Pengisian Diesel Nelayan (SPDN).

"Untuk tahun ini, koperasi kita berhasil meraih Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar 300 juta rupiah," ujar Ketua Koperasi. "Kita juga berbangga karena LPUMKP, yang berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Keuangan, memberikan bunga pinjaman hanya sebesar 3% per tahun, jauh di bawah bunga perbankan."

Dalam  sambutannya Pak Dedi, perwakilan dari LPMUKP pusat, menambahkan bahwa pinjaman koperasi masih bisa ditambah seiring dengan bertambahnya jumlah anggota. "Saat ini, koperasi sudah memiliki satu unit kapal dan sedang membangun tiga unit kapal lagi dengan gross tonase sekitar 30 GT. Diharapkan koperasi ini dapat mengembangkan bisnis lain, seperti pabrik tepung ikan dan pabrik pakan ikan. Tahun depan, diharapkan SHU bisa mencapai 1 miliar rupiah," jelas Pak Dedi.

Koperasi ini memiliki grade B dengan anggota sebanyak 700 orang dan kekuatan finansial yang sangat baik. LPUMKP telah menyalurkan modal dalam bentuk permodalan pembangunan kapal, pabrik es, cold storage, dan modal kerja dengan total sebesar 37,5 miliar rupiah untuk tahap kedua, serta 3 miliar rupiah untuk tahap pertama

Jika melihat neraca keuangan, koperasi ini adalah yang terbesar ketiga di Sulawesi Selatan dan keenam terbesar di Indonesia dari total pinjaman yang diberikan," tambah Pak Dedi. Beliau juga mengajak anggota untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal, seperti mengelola ikan tongkol menjadi ikan pindang untuk meningkatkan pendapatan anggota.

Selain itu Ibu Sri Irma, Kepala Bidang Dinas Koperasi Bulukumba, dalam sambutannya menekankan pentingnya RAT sebagai wadah pengambilan keputusan tertinggi bagi anggota koperasi. "Tidak banyak koperasi di Bulukumba yang bergerak di sektor riil. Kebanyakan koperasi lebih banyak bermain di sektor keuangan," ungkapnya.

Filosofi dan Tujuan Nelayan Berkoperasi

Filosofi nelayan berkoperasi adalah untuk menciptakan kekuatan kolektif dalam mengelola sumber daya perikanan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Nelayan sering kali menghadapi tantangan besar, seperti ketidakpastian hasil tangkapan, fluktuasi harga pasar, dan keterbatasan akses ke modal. Dengan berkoperasi, nelayan dapat berbagi risiko, memperoleh modal dengan bunga rendah, dan memiliki daya tawar yang lebih kuat di pasar.

Tujuan utama orang berkoperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial anggotanya melalui prinsip-prinsip koperasi yang meliputi demokrasi, partisipasi, dan solidaritas. Dalam koperasi, setiap anggota memiliki hak suara yang sama dan berkesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi masa depan koperasi.

RAT Koperasi Pemasaran Mattoangin Samudera Hindia tahun ini berhasil menegaskan komitmen koperasi untuk terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi anggotanya. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, koperasi ini diharapkan dapat mencapai lebih banyak kesuksesan di masa depan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

MENGEJUTKAN, DAMPAK RUMPON MELEBIHI EKSPEKTASI

Image
  Bantuan Rumpon Dinas Perikanan   Rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang berfungsi untuk mengumpul dan sebagai rumah bagi ikan. Meski lautan begitu luas namun tidak semua perairan itu terdapat ikan, hanya perairan yang memiliki ekosistem yang baik dan tersedia cukup nutrient yang merupakan daerah schooling/bergerombolnya ikan.   Ikan terutama ikan pelagis besar seperti tuna,tongkol dan cakalang memiliki kebiasaan untuk terus berenang mencari lokasi yang sesuai untuk mencari makan, berlindung,bermain-main dan memijah. Ketika mendapatkan perairan yang sesuai ikan tersebut akan berkumpul pada suatu perairan. Namun untuk mengetahui titik perairan tersebut biasanya negara-negara maju menggunakan teknologi satelit dengan teknik tagging sehingga mereka dengan mudah untuk mendeteksi keberadaan gerombolan ikan. Berbeda halnya dengan nelayan indonesia umumnya dan bulukumba khususnya, mereka dalam menangkap ikan masih menggunakan insting dan pengalaman dalam menentuk...
Read more

SUB SEKTOR PERIKANAN TANGKAP TERUS MENGGELIAT

Image
  Aktivitas penangkapan ikan dilaut sudah berlangsung sangat lama, bahkan banyak dari pengamat perikanan yang berpandangan bahwa tangkapan ikan dilaut suatu saat akan semakin menurun akibat semakin massivenya eskploitasi sumberdaya perikanan tangkap. Namun kondisi ini tidak terjadi di Kabupaten Bulukumba. Profesi penangkapan ikan konsisten tetap tumbuh dari tahun ke tahun, ini juga bisa dilihat dari konsistensi peningkatan produksi selama lima tahun terakhir yang terus tumbuh dan kini mencapai sekitar 54 ribu ton.   Dalam rentan waktu satu bulan ini saja nelayan yang melapor ke Dinas Perikanan terkait penambahan armada kapal perikanan sebesar tiga unit. Armada ini memiliki tonase yang cukup besar yaitu tonase diatas 30 GT. Penambahan kapal perikanan yang terdeteksi ini baru dari pemilik kapal besar sedangkan pemilik perahu atau kapal kecil terkadang tidak terdeteksi karena nelayan jarang yang melapor ke dinas.   Pada hari senin 22 april 2024 nelayan asal Tanuntu...
Read more

Warga Pulau Liukang Loe Menerima 40 Unit Rumpon Dasar pada Tahun 2024 untuk Menanggulangi Degradasi Terumbu Karang

Image
Bulukumba – Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Bulukumba mendistribusikan 40 unit rumpon dasar kepada warga Pulau Liukang Loe. Kebijakan ini menjadi solusi untuk mengatasi kerusakan terumbu karang yang semakin parah di sekitar pulau tersebut, akibat tekanan tinggi dari aktivitas penangkapan ikan karang yang dipicu oleh permintaan wisatawan. Kondisi ini membuat ekosistem laut di Liukang Loe semakin terancam. Berdasarkan data dari buku profil Pulau Liukang Loe, hanya 5% dari total terumbu karang yang masih berada dalam kondisi sangat baik, 20% dalam kondisi baik, 30% dalam kondisi cukup rusak, dan sisanya dalam kondisi rusak berat (buruk). Aktivitas wisata, seperti snorkeling dan menyelam, memberi tekanan terhadap kondisi tersebut, ditambah lagi dengan tingginya permintaan ikan karang dari para wisatawan semakin memperparah terkanan terhadap ekosistem. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mengambil langkah strategis dengan mendistribusikan rumpon dasar, yang akan dipasang di luar wilay...
Read more