Hari Terakhir Pengukuran Kapal di Sulawesi Selatan: Mendorong Kelengkapan Dokumen Resmi untuk Kapal Nelayan

Hari ini, 25 Juli 2024, merupakan hari terakhir dari rangkaian kegiatan pengukuran kapal yang telah berlangsung sejak 22 Juli di tiga lokasi berbeda: Pelabuhan Maccini Baji Pangkep, Pelabuhan Perikanan Untia, dan Takalar. Acara ini diperuntukkan bagi semua nelayan di Sulawesi Selatan, termasuk dari Bulukumba, untuk memastikan semua kapal, besar maupun kecil, memiliki dokumen resmi.

Kepala PPS Kendari yang juga mewilayahi Sulawesi Selatan, Pak Syahril Abd Raup, menegaskan pentingnya dokumentasi resmi bagi kapal nelayan. "Perahu-perahu ini tangkapannya ikan bernilai ekonomis penting juga, kalau tidak ada dokumen kapalnya, ndak bisa diekspor, kecuali hasil tangkapannya dititipkan ke kapal lain yang punya dokumen, akhirnya tidak terdata juga. Banyak kapal kecil yang didampingi teman-teman LSM atau organisasi pemberdayaan nelayan dengan tujuan agar berdokumen," ujarnya.

Pengukuran kapal masih berproses hingga saat ini, mencakup kapal-kapal besar di Maros, Takalar, dan sebagian di pulau-pulau sekitar. Dengan adanya pengukuran ini, diharapkan semua kapal nelayan di Sulawesi Selatan, termasuk Bulukumba, dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendapatkan dokumen resmi.

"Semoga hasilnya banyak dan nelayan-nelayan se-Sulawesi Selatan dapat memanfaatkan momentum ini," harap Syahril. Pengukuran kapal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam industri perikanan di wilayah tersebut, serta membuka peluang ekspor yang lebih luas bagi para nelayan.

Comments

Popular posts from this blog

MENGEJUTKAN, DAMPAK RUMPON MELEBIHI EKSPEKTASI

SUB SEKTOR PERIKANAN TANGKAP TERUS MENGGELIAT

Warga Pulau Liukang Loe Menerima 40 Unit Rumpon Dasar pada Tahun 2024 untuk Menanggulangi Degradasi Terumbu Karang