Sulitnya Mendongkrak Harga Ikan Lokal Akibat Tantangan Menembus Pasar Ekspor

Bulukumba, 31 Juli 2024 - Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Bulukumba, Yusli Sandi, S.Kel., M.Si., mengungkapkan bahwa hingga saat ini, hanya terdapat 176 perusahaan di Indonesia yang mampu menembus pasar Uni Eropa. Angka ini belum mengalami peningkatan selama tujuh tahun terakhir. Hal ini menjadi tantangan besar mengingat besarnya produksi perikanan Indonesia yang mencapai sekitar 12 juta ton per tahun.

Yusli Sandi menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan ini sering kewalahan menghadapi tuntutan kualitas produk yang sangat tinggi dari pasar Uni Eropa, ditambah dengan persyaratan non teknis seperti sertifikat ketelusuran produk perikanan. "Untuk itu, diperlukan pembinaan yang lebih lanjut kepada para pengusaha lokal agar mulai menggarap pasar ekspor, karena harga di pasar ekspor bisa mencapai 3 sampai 5 kali lipat dari harga lokal," ujar Yusli Sandi.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Mindset Pengusaha lokal juga perlu diubah, karena ketika berbicara ekspor mereka selalu beranggapan bahwa itu memerlukan modal besar dengan skala usaha yang besar pula, padahal seiring dengan perkembangan teknologi digital memasarkan produk ke luar negeri bukanlah hal yang sulit. Ambil contoh e-commerce Alibaba buatan China, melalui e-commerce ini para UMKM mereka digenjot untuk melakukan ekspor secara langsung, meski secara volume dan harga terlihat sanga kecil misalnya hanya menjual ikan olahan 1 Kg dengan harga sekitar 100 ribuan rupiah. Namun jika itu dilakukan secara massive maka nilai ekpornya juga cukup besar. Jika ini dilakukan oleh UMKM lokal maka produk kita bisa bersaing di Skala International. Sebenarnya, lanjut Yusli di Bulukumba sudah ada 1 (satu) UMKM lokal olahan ikan yang mampu menembus pasar ekspor dengan motedo pemasaran e-commerce, UMKM ini membawa brand JUTSUKA. Namun tidak banyak UMKM yang bisa melakukan hal ini.


Untuk meningkatkan jumlah perusahaan perikanan lokal yang mampu menembus pasar ekspor bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan langkah-langkah strategis, hal ini bisa dicapai. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi:

  • Pelatihan dan Pendidikan: Menyelenggarakan pelatihan dan workshop untuk pengusaha lokal mengenai standar kualitas internasional, prosedur ekspor, dan manajemen bisnis perikanan.
  • Sertifikasi dan Standarisasi: Mendorong perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi internasional yang diperlukan, seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dan sertifikat ketelusuran produk perikanan.

2. Infrastruktur dan Teknologi:

  • Peningkatan Fasilitas: Meningkatkan fasilitas pengolahan ikan dengan teknologi terbaru untuk memastikan kualitas produk yang sesuai dengan standar internasional.
  • Pengembangan Sistem Informasi: Mengembangkan sistem informasi yang memudahkan nelayan dan pengusaha dalam melacak dan mencatat rantai pasok ikan dari penangkapan hingga pengiriman.

3. Kerjasama dan Kolaborasi:

  • Kemitraan dengan Pihak Internasional: Membangun kemitraan dengan perusahaan-perusahaan perikanan di negara tujuan ekspor untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan.
  • Kolaborasi dengan Pemerintah dan LSM: Bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mendapatkan bantuan teknis dan pendanaan.

4. Akses Pembiayaan:

  • Pembiayaan Usaha: Memfasilitasi akses pembiayaan bagi pengusaha perikanan melalui kredit perbankan atau program pendanaan lainnya.
  • Insentif Pemerintah: Mendorong pemerintah untuk memberikan insentif pajak dan dukungan finansial lainnya bagi perusahaan yang berorientasi ekspor.

5. Promosi dan Pemasaran:

  • Pameran Internasional: Berpartisipasi dalam pameran internasional untuk mempromosikan produk perikanan Indonesia.
  • Kampanye Branding: Melakukan kampanye branding yang menekankan kualitas dan keunikan produk perikanan Indonesia di pasar internasional.


Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan perusahaan perikanan lokal dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menembus pasar ekspor. Hal ini tidak hanya akan mendongkrak harga ikan lokal, tetapi juga akan meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Indonesia. "Kita tidak bisa hanya mengandalkan pasar lokal jika ingin meningkatkan kesejahteraan nelayan. Pasar ekspor adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut," tutup Yusli Sandi.

Comments

Popular posts from this blog

MENGEJUTKAN, DAMPAK RUMPON MELEBIHI EKSPEKTASI

SUB SEKTOR PERIKANAN TANGKAP TERUS MENGGELIAT

Warga Pulau Liukang Loe Menerima 40 Unit Rumpon Dasar pada Tahun 2024 untuk Menanggulangi Degradasi Terumbu Karang