Keselarasan 1000 Rumpon dan Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto

Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang diinisiasi oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, merupakan langkah strategis dalam upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia, terutama dalam mengatasi masalah stunting. Program ini memerlukan pasokan susu yang sangat besar, yaitu sekitar 4,1 juta ton per tahun. Namun, tantangan besar muncul terkait bagaimana memenuhi kebutuhan susu tersebut tanpa memicu ketergantungan pada impor susu sapi, yang akan memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah dan devisa negara.

Salah satu alternatif yang paling potensial adalah pengembangan susu ikan, atau fish protein hydrolysate milk. Ikan merupakan sumber protein berkualitas tinggi, dan asupan berbasis ikan dikenal kaya akan nutrisi yang mendukung pertumbuhan otak. Ikan juga dapat membantu mengatasi masalah kekurangan protein di Indonesia, yang selama ini menjadi tantangan besar. Dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya laut Indonesia, susu berbahan dasar ikan dianggap sebagai solusi yang lebih berkelanjutan dibandingkan susu sapi atau kedelai, yang mayoritas bahan bakunya diimpor.
 

Susu Ikan: Solusi untuk Kekurangan Protein di Indonesia

Menurut Yusli Sandi, kabid perikanan tangkap dinas perikanan Bulukumba, Indonesia mengalami krisis protein dengan 81% penduduknya mengalami defisiensi protein. Di Bulukumba, tingkat konsumsi ikan per kapita hanya mencapai 55 kg, jauh di bawah angka ideal yang seharusnya melebihi 100 kg per kapita. Padahal, potensi sumber daya ikan di Bulukumba sangat besar. Produksi perikanan tangkap mencapai 55.000 ton per tahun, sementara sektor budidaya perikanan menghasilkan 200.000 ton per tahun (termasuk rumput laut).

Namun, pemanfaatan ikan lokal ini masih belum maksimal. Yusli mencatat bahwa hanya 40% dari hasil perikanan dimanfaatkan oleh masyarakat Bulukumba, sementara sisanya dijual ke daerah lain atau bahkan tidak laku terjual pada musim panen. Ini menunjukkan potensi yang sangat besar bagi pengembangan industri susu ikan di Bulukumba.

Pengembangan industri susu ikan di Bulukumba juga dapat mendongkrak perekonomian lokal. Dengan investasi yang relatif kecil, yaitu sekitar 8 miliar rupiah, pabrik susu ikan bisa dibangun dan diperkirakan mampu menyerap hingga 1.000 tenaga kerja. Selain memberikan dampak positif pada perekonomian, ini juga akan menguntungkan para nelayan dan pekerja lokal dalam rantai produksi perikanan. Pengembangan susu ikan bukan hanya sekadar alternatif pangan, tetapi juga peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Program 1000 Rumpon untuk Menjaga Produksi Ikan

Namun, dengan meningkatnya kebutuhan ikan untuk produksi susu, tantangan berikutnya adalah menjaga keberlanjutan sumber daya laut. Sumber daya ikan yang dieksploitasi secara berlebihan tanpa pengelolaan yang baik akan berdampak buruk pada ekosistem laut. Oleh karena itu, pemerintah daerah Bulukumba, melalui Bupati H. Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wakil Bupati Andi Edi Manaf, telah mencanangkan program 1000 rumpon.

Rumpon, atau rumah ikan, adalah alat bantu yang berfungsi sebagai habitat bagi ikan-ikan kecil hingga besar, tempat mereka berkembang biak dan berlindung dari predator. Program ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan populasi ikan di laut, sehingga meskipun terjadi eksploitasi yang terus-menerus, jumlah ikan tetap stabil. Dengan adanya rumpon, nelayan dapat menangkap ikan dengan lebih efisien, karena ikan cenderung berkumpul di sekitar rumpon, sehingga mereka tidak perlu mencari ikan di tempat yang jauh atau merusak ekosistem lainnya.

Dengan program 1000 rumpon, kelestarian ekosistem laut di Bulukumba dapat terjaga, sekaligus memastikan pasokan ikan yang stabil untuk produksi susu ikan yang dibutuhkan dalam program MBG. Selain menjaga ekosistem, rumpon juga membantu meningkatkan kelimpahan ikan di lautan, sehingga suplai ikan untuk kebutuhan nasional, termasuk untuk susu ikan dalam program MBG, bisa terjamin.

Kesimpulan: Sinergi antara Program MBG dan 1000 Rumpon

Dengan memadukan inisiatif Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto dan program 1000 rumpon dari Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, H. Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edi Manaf, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mengatasi masalah kekurangan protein nasional. Susu ikan menjadi solusi yang paling tepat dan visible saat ini, mengingat bahan bakun sepenuhnya tersedia dari dalam negeri. Program MBG tidak hanya akan meningkatkan asupan gizi masyarakat, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di Bulukumba, yang memiliki potensi besar dalam produksi perikanan. Program MBG akan mengalami kendala jika bahan bakunya kurang namun dengan adanya 1000 rumpon di Bulukumba maka penyiapan bahan baku untuk MBG tetap bisa terjaga, tentunya 1000 rumpon ini harus direplikasi secara nasional untuk memastikan pasokan bahan baku tersebut secara nasional pula.

Dengan menjaga kelestarian ekosistem laut melalui program 1000 rumpon, keberlangsungan produksi ikan dapat terjamin, yang pada akhirnya akan memberikan suplai ikan yang cukup untuk mendukung program MBG. Ini adalah langkah strategis yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.


Comments

Popular posts from this blog

MENGEJUTKAN, DAMPAK RUMPON MELEBIHI EKSPEKTASI

SUB SEKTOR PERIKANAN TANGKAP TERUS MENGGELIAT

Warga Pulau Liukang Loe Menerima 40 Unit Rumpon Dasar pada Tahun 2024 untuk Menanggulangi Degradasi Terumbu Karang