Kunjungan Kelompok dan Pengambilan Data Produksi Kelompok Pengolahan Ikan Pindang di Pasar Kalimassang

Pada hari Jumat, 8 November 2024, Nafriwati Dahlan, S.Pi., M.Si., selaku penyuluh perikanan, melakukan kunjungan rutin ke kelompok pengolah ikan pindang Poklahsar Garuda Pa'gantengan. Kunjungan ini berlangsung di Pasar Kalimassang, Kelurahan Mariorennu, Kecamatan Gantarang, setelah sebelumnya berkoordinasi melalui telepon dan pesan WhatsApp untuk bertemu di pasar tersebut.

Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas penyuluh untuk mendampingi kelompok sektor kelautan dan perikanan, sesuai dengan Indeks Kinerja Utama (IKU 2). Hasil pendampingan dan pengambilan data produksi kelompok ini dilaporkan secara berkala melalui cuitan di Twitter, salah satunya dapat diakses melalui tautan berikut: [https://x.com/NafriwatiDahlan/status/1854843682488566275](https://x.com/NafriwatiDahlan/status/1854843682488566275).

Poklahsar Garuda Pa'gantengan: Upaya Pengembangan Ekonomi Lokal

Kelompok pengolah dan pemasar ikan pindang, Poklahsar Garuda Pa'gantengan, dibentuk pada tanggal 3 Januari 2014 di Dusun Pa'gantengan, Desa Pataro, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba. Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola usaha pengolahan ikan secara bersama-sama, demi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggota kelompok yang mayoritas berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Salah satu tujuan utama kelompok ini adalah meningkatkan produktivitas pengolahan ikan layang dan cakalang yang menjadi komoditas utama. Poklahsar Garuda Pa'gantengan juga berkomitmen untuk mengajarkan metode pengolahan ikan yang ramah lingkungan dan meningkatkan taraf hidup para anggotanya.

Struktur Organisasi dan Kegiatan Produksi

Poklahsar Garuda Pa'gantengan terdiri dari 10 anggota dengan Nuraeni sebagai ketua kelompok, Hj. Nahria sebagai sekretaris, dan Pinda sebagai bendahara. Selain itu, para anggota lainnya aktif dalam produksi dan pemasaran ikan pindang, yang dipasarkan di pasar lokal hingga ke Bantaeng.

Dalam hal produksi, kelompok ini mengolah ikan layang dan cakalang dengan total produksi mencapai ratusan ton per tahun. Namun, mereka masih menghadapi beberapa kendala, seperti skala usaha yang kecil, penggunaan teknologi tradisional, dan minimnya fasilitas pengolahan yang memadai. Produk ikan pindang mereka juga memiliki daya tahan yang terbatas, hanya bertahan selama 2-3 hari di luar ruang pendingin.

Harapan dan Dukungan

Kelompok ini berharap bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah, terutama dalam penyediaan sarana dan prasarana seperti lemari pendingin, cold box, baskom/loyang, dan peralatan pengolahan lainnya. Mereka juga berharap adanya pendampingan lebih lanjut mengenai penerapan teknologi pengolahan ikan pindang yang lebih modern agar dapat meningkatkan kualitas produk dan memperpanjang umur simpannya.

Dengan adanya dukungan ini, diharapkan usaha pengolahan ikan pindang di Dusun Pa'gantengan bisa terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat.

Comments

Popular posts from this blog

MENGEJUTKAN, DAMPAK RUMPON MELEBIHI EKSPEKTASI

SUB SEKTOR PERIKANAN TANGKAP TERUS MENGGELIAT

Warga Pulau Liukang Loe Menerima 40 Unit Rumpon Dasar pada Tahun 2024 untuk Menanggulangi Degradasi Terumbu Karang